Top Ad 728x90

More Stories

Sunday, October 16, 2016

Antusiasme Pemuda Dalam Jelajah Alam Purbalingga

by
Foto Oleh : Roby Wardana - Peserta Jelajah Alam Purbalingga #2



Jelajah Alam Purbalingga, merupakan event tahunan yang diadakan oleh pemuda Purbalingga. JAP kebanyakan dari mereka menyebutnya, untuk gelaran yang kedua kalinya diadakan di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol. Event ini dilaksanakan pada tanggal 08 - 09 Oktober 2016 oleh pemuda Purbalingga yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pecinta Alam Purbalingga (Fosil Palingga) dan PPA Gasda.


Kurang lebih sekitar 1.500 perserta yang terdaftar dalam gelaran Lomba Lintas Alam pada Jelajah Alam Purbalingga. Jumlah peserta JAP2016 ini meningkat lima puluh persen dibandingkan dengan jumlah peserta pada gelajaran JAP pertama tahun 2015, yaitu sekitar seribu peserta.

Tidak hanya Lomba Lintas Alam, gelaran JAP kali ini juga mengadakan bazar produk lokal serta sarasehan bersama beberapa tokoh dari Pecinta alam, Ikatan Geologi, dan Banyumas Wildlife Photography, selain itu acara JAP juga dimeriahkan oleh beberapa band lokal.

Festival Gunung Slamet

by
Foto Oleh : Rifqi Fauzan - Festival Gunung Slamet 2016

Foto Oleh : Fajar Andika - Pembukaan Festival Gunung Slamet 2016

Jadwal Festival Gunung Slamet 2016

Rangkaian Acara Festival Gunung Slamet 2016
Pelaksanaan 13, 14, dan 15 Oktober 2016
Pemusatan kegiatan bertempat di Desa Serang Kecamatan Karangreja
Kamis 13 Oktober 2016
- Pembukaan Festival akan dilakukan acara kirab Si Kopyah dengan menggunakan property 777 lodong, Desa Serang (10.00 -selesai)
- Pagelaran Wayang Kulit di Balai Desa Serang (19.30 - selesai)
Jum'at 14 Oktober 2016
- Perang Buah Di Rest Area Desa Serang (Pukul 08.00-selesai)
- Festival Ebeg (kuda kepang) Di Rest Area Desa Serang (Pukul 08.00-selesai)
- Parade Band di alun-alun Purbalingga (Pukul 08.00 - Selesai)
- Lomba mewarnai siswa SD di alun-alun Purbalingga (Pukul 08.00 - Selesai)
- Parade budaya 9 kabupaten di Jawa Tengah di alun-alun Purbalingga (Pukul 15.00 - Selesai)
Sabtu 15 Oktober 2016
- Kirab air sikopyah, tumpeng hasil bumi dan ruwatan di desa Serang (Pukul 10.00 - Selesai)
- Pementasan musik Jazz di atas Gunung bintang tamu Isyana Saraswati di rest Area Serang (Pukul 19.30 - Selesai).

Jadwal Pagelaran Wayang Kulit Kabupaten Purbalingga

by


JADWAL PAGELARAN WAYANG KULIT BULAN OKTOBER 2016
DI WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA.
Minggu, 2 Oktober 2016.
Ki GUNTUR RIYANTO, Pentas di Desa Grecol, Kec.Kalimanah - Purbalingga.
Rabu, 5 Oktober 2016.
Ki SIGIT JONO SAPUTRO, Pentas di Beji, Kec. Bojongsari - Purbalingga.
Kamis, 6 Oktober 2016.
- Ki GENDROYONO, Pentas di Desa Penusupan, Kec. Rembang - Purbalingga.
- Ki SIGIT JONO SAPUTRO, Pentas di Desa Dagan, Kec.Bobotsari - Purbalingga.
- Ki KUKUH BAYU AJI, Pentas di Desa Bokol, Kec.Kemangkon - Purbalingga.
- Ki YAKUT AGN, Pentas di Desa Tlahab Lor, Kec.Karangreja - Purbalingga
Jum'at, 7 Oktober 2016.
Ki YAKUT AGN, Pentas di Limpakpring, Candinata, Kec.Kutasari - Purbalingga
Minggu, 9 Oktober 2016.
Ki JULUNG GANDHIK EDIASMORO, Pentas di Desa Karangreja, Kec.Karangreja - Purbalingga
Kamis, 13 Oktober 2016.
- Ki MONGKO DARYONO, Pentas di Desa Kedungbenda, Kec.Kemangkon - Purbalingga.
- Ki YAKUT AGN, Pentas di Pratin, Serang, Kec. Karangreja, Kab. Purbalingga.
Minggu, 16 Oktober 2016.
- Ki EKO SUWARYO, Pentas di Desa Toyareka, Kec.Kemangkon - Purbalingga.
- Ki SIKIN HADIWARSONO, Pentas di Desa Karangpule, Kec.Padamara - Purbalingga.
Senen, 24 Oktober 2016.
Ki KUKUH BAYU AJI, Pentas di Desa Blater, Kec.Kalimanah - Purbalingga
Rabu 26 Oktober 2016.
- Ki EKO SUWARYO, Pentas di Desa Mipiran, Kec.Padamara - Purbalingga.
- Ki WAHYU EKO SAPUTRO, Pentas di Desa Manduraga, Kec.Kalimanah - Purbalingga.
Sabtu, 29 Oktober 2016.
Ki SIKIN HADIWARSONO, Pentas di Desa Padamara, Kec.Padamara, Kab. Purbalingga.

Thursday, September 15, 2016

Sekilas Tentang JAP "Jelajah Alam Purbalingga"

by
Jelajah Alam Purbalingga



Event kita JAP, event akar rumput dari pemuda Purbalingga dengan kebanyakan berlatar belakang pecinta alam.

Tempatnya? Di Kramat. 

Kenapa di Kramat? Sesuai dengan tujuan dari JAP, mencoba untuk mengeksplore wilayah di Purbalingga, mencoba untuk mengenalkannya lebih lagi ke khalayak luas. Konten konservasi dan wisata dan mitigasi sambil jalan tetap kita lakukan. Syukur mau gabung bareng ya ayook,

Ada apa di Kramat? Kramat bukan desa wisata, hanya desa biasa dengan pesona pemandangan yang luar biasa. Bisakah untuk menjadi desa wisata? Makanya kita undang temen-temen untuk menilai sendiri, makanya ayok gabung.

Penginapan? Kita coba sediakan 2 tenda batalyon. ruang kelas, dan syukur bawa tenda pribadi. Camping malam di lapangan desa, konsep tempat campingnya asik lho.

Pelibatan manusia mudanya semakin banyak, semakin kompleks. Karang Taruna Perisai sangat aktif menyambut pemuda pecinta alamnya. Dua kelompok pemuda sinergi.

Ada pameran fotografi WildLife nya, cuma yang berpartisipasi yang bisa lihat keanekaragaman hayati endemik yang ada di Purbalingga.
Ada semacam foodcourt dari makanan warga Kramat, sangu duit jajan ya, 
Tentu saja ada Tracking alam kawasan Kramatnya, awas tergoda dengan Selfie pemandangannya,

Friday, September 9, 2016

Braling Act #1 Explore Desa Wisata Serang

by
Rest Area Serang


Pada kesempatan hari minggu 4 September kemarin kami juga mengunjungi Desa Wisata Serang. Sembari menunggu teman-teman yang datang menyusul, kami berhenti beristirahat di Rest Area Serang. Rest area Serang memang banyak dikunjungi oleh wisatawan pada hari libur, ada yang sekedar menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, pasangan, adapula yang mengikuti kegiatan outbond. Pemandangan disini luar biasa, pemandangan pegunungan yang asri di wilayah kaki Gunung Slamet. Pengunjung bisa menikmati sajian makanan dan minuman hangat yang tersedia di warung-warung sekitar rest area Serang khususnya mendoan yang menjadi makanan khas di wilayah Karesidenan Banyumasan.

Setelah donasi buku di Kuda Pustaka, kami sempatkan mampir ke Kampung Kurcaci yang letaknya tidak jauh dari Kuda Pustaka mungkin sekitar 200meter dari kuda pustaka naik ke atas arah Serang. Suasana asri Kampung Kurcaci sebagai taman wisata pendidikan menyediakan area yang cukup luas dan nyaman untuk siapa saja melakukan kegiatan pendidikan di alam bebas. Selain itu disana juga ada rumah kurcaci yang biasa digunakan sebagai spot foto, tentunya dengan Kurcacinya juga. Kami juga sempat untuk berfoto di hammock 5 tingkat yang terpasang diantara 2 pohon. Cukup menegangkan untuk yang kebagian hammock paling atas karena harus memakai tangga untuk naik, tapi tenang pihak pengelola siap menjaga keamanan kalian. Selesai itu kami menikmati kopi hangat yang tersedia di warung yang ada di Kampung Kurcaci sambil menikmati sejuknya udara kaki Gunung Slamet.

Braling Act #1 bersama Rumah Kurcaci dan Kurcaci

Hammock Bertingkat Kampung Kurcaci


Sorenya kami mengunjungi gunung Lompong, atau yang dulu biasa dikenal sebagai puncak telkom, ya karena memang dipuncak bukit Lompong ada beberapa tower telekomunikasi. Disana kami menikmati pemandangan pegunungan dari atas ketinggian, di ujung jembatan sembari kembali menyeduh kopi yang kami bawa. Sore itu kurang beruntung karena kabut menutupi gunung Slamet, seharusnya Gunung Slamet telihat begitu gagah dari sini, mungkin di lain kesempatan kami akan kesana lagi biar puas liat Gunung Slamet dari bawah.

Kegiatan Braling Act ini kita mencoba memadukan kegiatan sosial dan promosi wisata, walaupun kegiatan sederhana tapi semoga saja bisa bermanfaat bagi sesama.


Wednesday, September 7, 2016

Braling Act #1 Edukasi Kopi bersama Espede Coffee and Desert

by
Peralatan dan Perlengkapan Seduh Kopi

Pada tulisan sebelumnya sudah sedikit saya sampaikan tentang Seduh Kopi di rumah Pak Ridwan Sururi. Ternyata meracik kopi itu juga ada ilmunya, begitulah kiranya yang disampaikan oleh mas Yoga dan Welly. Mereka berdua merupakan penggemar kopi, mereka sudah mencicipi berbagai kopi dari pelosok nusantara.

Kami yang tidak tahu menahu tentang kopi diajari banyak dengan sharing tentang kopi dan cara peracikan serta penyajiannya oleh mas Yoga dan Welly. Mulai dari jenis kopi, takaran kopi, alat giling kopi, menyaring kopi, dampai cara penyajiannya. Ternyata walaupun minuman kopi yang terlihat sederhana pun mempunyai cara-cara sendiri untuk menikmatinya.

Selesai meramu kopi, masing-masing dari kami mencicipi kopi yang sudah kami racik bersama. Diseduh dengan air hangat di tengah suasana pegunungan diiringi canda tawa dari perserta Braling Act dan Pak Ridwan beserta putranya. Tanpa gula, begitulah cara penikmat kopi untuk bisa membedakan dan menikmati rasa kopi yang pada dasarnya berasa pahit dan asam.

Walaupun sedikit, masing-masing dari mereka saling berbagi walaupun sekedar menyeduh kopi.

Braling Act #1 "Donasi Buku Kuda Pustaka Gunung Slamet"

by
Koleksi buku kuda pustaka Gunung Slamet yang dikelola Pak Ridwan Sururi

Braling Act merupakan wadah bagi muda-mudi Purbalingga yang energik, kreatif dan peduli sesama. Untuk Pertama kalinya Braling Act #1 yang dimotori oleh tim promosi wisata Purbalingga yaitu Purbalinggaku mengadakan kegiatan donasi. Kegiatan ini dibantu beberapa pihak seperti Espede Coffe and Desert dan Kedai Kebun sebagai spot untuk pengumpulan donasi buku. Donasi buku dimulai pada tanggal 22 Agustus sampai 3 September 2016. Dan didistribusikan ke Kuda Pustaka hari Minggu 4 September 2016.

Buku yang terkumpul berasal dari donatur di Purbalingga dan luar Purbalingga seperti Tangerang, Jakarta, Cilacap dan Yogyakarta. Buku yang didonasikan mulai dari buku pelajaran sekolah, buku cerita, novel, sampai buku ketrampilan, selain itu juga ada majalah-majalah ternama. Hari minggu 4 September kami berkunjung ke Kuda Pustaka Gunung Slamet, bertemu dengan pengelola Kuda Pustaka yaitu Pak Ridwan Sururi Di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, tepaatnya di kaki Gunung Slamet.

Penyerahan buku diikuti oleh teman-teman yang semuanya berjumlah 14 orang, diantaranya dari tim Purbalinggaku, Espede Coffe dan teman-teman lain yang peduli akan isu sosial. Pada kesempatan itu kami tidak hanya menyerahkan buku hasil donasi yang kami kumpulkan, tapi juga mendengar cerita inspiratif dari Pak Ridwan Sururi selaku pengelola Kuda Pustaka dengan menyeruput kopi buatan Espede Coffe. Tidak hanya itu kami juga berkesempatan untuk melihat kuda-kuda yang dirawat oleh Pak Ridwan.

Nonton Bareng Penghargaan Dari Perpusnas Di TV ONE

Di tengah obrolan kami dengan pak Ridwan kami diajak untuk nonton bareng ketika penyerahan penghargaan yang ditayangkan di TV ONE. Penghargaan dari Perpusnas kepada pejuang literasi, diantaranya adalah Pak Ridwan Sururi sendiri selaku pengelola Kuda Pustaka Gunung Slamet. Di akhir kesempatan kami berfoto bersama dengan Pak Ridwan dan Kuda Pustaka Luna.

Kesempatan foto bersama dengan Pak Ridwan dan Luna Kuda Pustaka

Top Ad 728x90

Top Ad 728x90